Selasa, 11 Desember 2018

Hasil seni sastra dari masa hindu buddha

  1. Carita Parahyangan Bogor, Jabar Abad ke-5 M Tarumanegara
Karya sastra bercorak hindu yang pertama adalah Carita Parhyangan. Carita Parahyangan ini merupakan sebuah naskah yang berisi tentang sejarah Tanah Sunda. Hal utama yang diceritakan pada naskah ini adalah mengenai kekuasaan di dua ibukota kerajaan sunda yaitu Keraton Galuh dan keraton Pakuan. Naskah ini ditulis di atas 47 lembar daun lontar yang masing-masing berukuran 21×3 cm. Karena naskah ini menceritakan tentang sejarah tanah sunda, maka tidak heran pula jika naskah ini ditulis dalam aksara sunda.

  1. Kresnayana Bogor, Jabar Abad ke-5 Tarumanegara
Kresnayana merupakan sebuah Kakawin. Ia merupakan sebuah karya sastra Jawa Kuna yang mencertakan kisah pernikahan prabu kresna dan penculikan calonnya yaitu Rukmini. Dalam kakawin ini di ceritakan bahwa Dewi Rukmini adalah seorang Prabu Bismaka di negeri Kundhina. Ia telah dijodohkan dengan Suniti, Raja negerei Cedi. Tetapi ibunya lebih suka jika Dewi Rukmini, putrinya, menikah dengan kresna. Maka, karena hari besar sudah tiba, lalu suniti dan Jarasanda, pamannya, sama-sama datang di Kundina. Maka, ibu dan anak tersebut diam-diam memberi tahu Kresna supaya datang secepatnya, sehingga Dewi rukmini dan Kresna diam-diam dapat melarikan diri. Namun, setelah melarikan diri, mereka dikejar oleh Suniti, Jarasanda dan Rukma (Adik Rukmini) serta bala tentara mereka. Hebatnya, Kresna mampu mengalahkan dan membunuh mereka. Kecuali Rukma, karena Dewi Rukmini mencegah Kresna untuk membunuh saudari perempuannya itu. Setelah itu, mereka pergi ke Dwarawati dan melangsungkan pesta pernikahan.
Kakawin ini, ditulis oleh Mpu Triguna pada saat prabu Warsajaya memerintah di kediri pada kurang lebih tahun 1104 Masehi. Selain jawa, seni sastra lain yang terkenal ialah seni sastra sumbawa.
  1. Arjunawiwaha Kahuripan, Jatim Abad ke-10 M Medang Kamulan
Selain kakawin Kresnayana, 5 abad berikutnya ditulislah kakawin lain yang berjudul Arjunawiwaha yang kali ini berasalah dari daerah Kahuripan, Jawa Timur. Isinya kurang lebih menceritakan sang Arjuna ketika ia bertapa di gunung Mahameru. Tetapi selama ia bertapa, dewa kerap mengujinya. Ujiannya berupa tujuh bidadari. Para bidadari ini diperintahkan untuk menggodanya. Nama Bidadari yang terkenal adalah Dewi Supraba dan Tilottama. Namun, pada bidadari ini tidak berhasil mengganggu Arjuna, Maka Batara Indra datang sendiri menyamar menjadi seorang brahmana tua.
Kemudian, mereka berdiskusi soal agama dan Indra menyatakan jati dirinya dan pergi. Beberapa saat setelah itu, tiba-tiba, datang seekor babi yang datang mengamuk dan Arjuna memanahnya. Namun, pada saat yang bersamaan ada seorang pemburu tua yang datang dan juga memanahnya. Rupanya pemburu tersebut adalah Batara Siwa. Kemudian, Arjuna diberi tugas untuk membunuh Niwatakawaca, seorang raksasa yang mengganggu kahyangan. Arjuna berhasil dan ia diberi anugerah untuk mengawini tujuh bidadari tadi.
Kakawin ini merupakan kakawin pertama yang berasal dari daerah Jawa Timur dan ditulis oleh Mpu Kanwa pada masa pemerintahan Prabu Airlangga, yang memerintah di Jawa Timur dari tahun 1019 – 1042 Masehi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar